Empat Pangkal Kebahagian Hidup


Pada suatu hari, para sahabat sedang duduk bersama Nabi SAW. Tiba-tiba terdengar seperti bunyi lebah di sekitar wajah Nabi. Lalu Nabi menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangannya, seraya berdoa, “Ya Allah, tambahkan kami dan jangan Engkau kurangkan. Muliakan, jangan Engkau hinakan. Berikan, jangan Engkau halangi. Prioritaskan, jangan Engkau abaikan.”
Baca lebih lanjut

MEMBUKA PINTU SUKSES YANG TERTUTUP


Dari pengalaman saya, baik saat memberikan konsultasi atau pelatihan, pencapaian rendah seseorang biasanya disebabkan karena mereka menutup pintu sukses sendiri. Saya sendiri mengalaminya. Banyak hal yang tidak saya lakukan atau tidak saya dapatkan dimasa lalu sebab saya menutup diri untuk mendapatkan atau melakukan hal tersebut. Sekali saya membukanya, maka saya mendapatkan banyak hal yang sebelumnya seperti tidak bisa saya raih.

Apakah semua hal sudah saya capai? Tentu saja tidak. Saya masih harus terus menerus membuka dan memperlebar pintu sukses saya. Tidak ada orang yang sudah membuka semua pintu suksesnya.

Bagaimana dengan Anda? Anda sudah berhasil membuka berbagai pintu sukses. Buktinya adalah apa yang Anda lakukan dan miliki saat ini. Anda bisa mendapatkan lebih banyak lagi, jika kita mau membuka pintu sukses lebih banyak lagi.

Kenapa Pintu Sukses Tidak Terbuka?

Pertama karena Anda mengira tidak ada sukses dibalik pintu itu. Ini yang disebut dengan apriori. Termasuk saat ada ide atau peluang bisnis yang bagus, tetapi karena kita apriori terhadap peluang tersebut, Anda tidak membukanya. Dan, Anda kehilangan peluang itu.

Salah satu penyebab apriori adalah generalisir. Sayangnya banyak orang yang lebih suka mengeneralisir kejelekan daripada kebaikan. Saya sering mendapatkan email yang mengira zona sukses adalah money game. Aneh memang. Mungkin karena saat mereka pertama kali mengenal internet, mereka langsung tergiur money game. Kemudian mereka mengira bahwa website lain pun sama seperti money game.

Apa akibatnya? Karena dia mengira semua web itu menawarkan money game, maka dia akan banyak kehilangan peluang mendapatkan manfaat dari berbagai informasi, pelayanan, dan produk yang diberikan oleh berbagai website. Sepertinya ini contoh extrim, namun pada kenyataannya benar-benar terjadi. Tentu saja ini hanya salah satu contoh saja, masih banyak kasus-kasus lainnya.

Bagaimana agar terhindar dari sikap apriori? Seringkali, sikap ini muncul dari orang malas. Dia malas mencari tahu lebih jauh dan dia malas untuk berpikir. Jadi, supaya Anda tidak menjadi orang yang apriori, caranya mudah, hilangkan rasa malas untuk mencari tahu dan berpikir. Bahkan, hilangkah rasa malas untuk mencoba. Malas dan apriori memang pasangan yang ideal.

Alasan kedua mengapa pintu sukses tidak terbuka, karena Anda merasa tidak sanggup membukanya. Anda merasa bahwa pintu sukses itu bukan untuk Anda, tetapi hanya untuk orang lain. Sebab Anda merasa tidak bisa, tidak sanggup, atau merasa tidak berhak. Kenapa terjadi? Penyebabnya ialah karena Anda merasa rendah diri. Semakin rendah diri, semakin banyak pintu yang tetap tertutup untuk Anda. Sebaliknya, semakin Anda percaya diri, akan semakin banyak pintu sukses yang terbuka. Jadi, agar lebih banyak pintu sukses yang terbuka, maka tingkatkan percaya diri Anda.

Bukalah Pintu Sukses Lebih Banyak Lagi

Percayalah, Anda sudah mampu membuka pintu sukses. Buktinya ada pada diri Anda saat ini. Apa yang Anda lakukan dan apa yang Anda miliki saat ini adalah bukti nyata seberapa banyak pintu sukses yang sudah Anda buka. Syukuri itu.

Jika Anda ingin menambah lagi, maka Anda harus mau membuka lebih banyak pintu sukses dengan dua cara ini:

  1. Miliki kemauan untuk mencari tahu, berpikir, dan mencoba peluang-peluang atau ide baru. Baik dalam karir maupun bisnis. Artinya Anda jangan malas untuk mencari tahu.
  2. tingkatkan percaya diri anda. Semakin tinggi percaya diri Anda, akan semakin banyak pintu sukses yang terbuka.

Apakah hanya dua cara ini? Tentu saja tidak. Namun, yang lebih penting ialah bukan bertanya apa saja yang bisa membuka pintu sukses itu, tetapi apakah Anda sudah melakukan kedua cara diatas?

Mulailah membuka pintu sukses Anda sekarang juga.

dari : http://www.motivasi-islami.com

PERCAYA DIRI DAN SOMBONG


Apa perbedaannya antara percaya diri dan sombong? Apakah orang sombong itu menunjukan kepercayaan diri yang tinggi atau justru lemah? Apakah orang yang memiliki cita-cita melebihi cita-cita kita bisa disebut sombong? Pertanyaan ini perlu dijawab dengan tuntas agar kita terhindar dari sikap sombong, tetapi bisa meraih manfaat percaya diri.

Pemahaman yang salah akan menjadikan kita tidak mau percaya diri sehingga akan kehilangan peluang untuk mendapatkan manfaat percaya diri.

Apa Itu Sombong?

Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi) nya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Bahwa janganlah kamu sekalian berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang berserah diri“. (QS.An Naml:30-31)

Dari Iyadl Ibnu Himar Radliyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kalian merendahkan diri, sehingga tidak ada seorang pun menganiaya orang lain dan tidak ada yang bersikap sombong terhadap orang lain.” (HR.Riwayat Muslim.)

Dari ayat dan hadits di atas, ada satu kata yang mengikuti kata sombong, yaitu terhadap… Artinya kata sombong bersifat komparatif, yaitu membandingkan dengan orang (makhluq) lainnya. Artinya kesombongan bermakna dalam hal merasa lebih tinggi, lebih baik, atau lebih lainnya dengan orang atau makhluq lainnya. Dia merasa lebih hebat daripada orang lain. Bahkan banyak yang merasa lebih hebat dibanding Nabi, sehingga tidak mendengar apa yang dikatakan oleh para Nabi.

Bagaimana Dengan Percaya Diri?

Jika sombong lebih kepada membandingkan dengan orang lain, maka percaya diri justru sebaliknya. Percaya diri lebih berfokus pada kesamaan antara manusia. Orang akan percaya diri jika dia merasa sama dengan orang lain. Merasa memiliki perbedaan, justru akan menimbulkan sikap negatif. Merasa lebih rendah disebut rendah diri. Sementara orang yang merasa lebih baik disebut sombong.

Saat kita merasa bahwa kita memiliki kesamaan dengan orang lain, maka kita pun bisa mendapatkan atau memiliki kehebatan seperti orang-orang hebat, karena tidak ada bedanya. Begitu juga, jika kita melihat orang lain yang tidak sehebat kita, maka kita akan paham dengan dua kemungkinan. Pertama orang tersebut bisa lebih hebat di bidang lain. Kedua orang tersebut hanya belum menampilkan diri dia apa adanya.

Percaya diri fokus pada keyakinan akan potensi yang diberikan Allah kepada manusia, kepada dirinya dan juga sama kepada orang lain. Bukti kehebatan potensi yang diberikan Allah bisa dilihat dari orang lain yang mampu mencapai pencapaian hebat, sementara potensinya sama dengan kita.

Tentang Rendah Diri

Rendah diri ada yang positif dan ada yang negatif. Rendah diri dihadapan Allah adalah rendah diri yang positif, sementara rendah diri di hadapan manusia adalah perbuatan tercela, karena sebenarnya sama. Tidak ada makhluq yang lebih mulia di sisi Allah, kecuali karena ketaqwaanya. Artinya manusia itu sama, sehingga yang menentukan nanti di akhirat hanyalah ketaqwaanya. Bukan pangkat, pendidikan, jabatan, dan harta kekayaan. Kita tidak perlu merasa rendah diri di hadapan siapa pun, kecuali di hadapan Allah.

Justru, jika kita yakin bahwa kita sama dengan orang lain, akan muncul suatu sikap percaya diri. Jika orang lain bisa melakukan hal yang luar biasa, maka Anda pun bisa melakukannya. Teknologi NLP sudah banyak menunjukan bahwa kita bisa melakukan apa pun yang kita ingin lakukan. Apa lagi jika sudah ada orang lain yang pernah melakukannya. Yang seringkali menghambat kita untuk melakukan hal yang sama dengan orang lain, karena justru pikiran kita sendiri. Atau apa yang kita lakukan, belum sama dengan orang lain.

Intinya, kepercayaan diri menganut prinsip kesamaan antara kita dengan orang lain. Allah menciptakan manusia sama dengan segala potensinya. Jika kita seolah tidak bisa melakukan apa yang dilakukan oleh orang lain, sesungguhnya karena kita belum tahu caranya secara akurat. Mungkin kita baru melakukannya sebagian. Namun disayangkan, kita sering terburu-buru mengubur potensi diri kita sendiri.

Saat ada orang lain yang memiliki cita-cita tinggi. Bahkan jauh lebih tinggi dibanding keyakinan kita. Anda tidak perlu menyebutnya sombong. Anda sendiri bisa memiliki cita-cita dan kemampuan untuk meraihnya seperti orang lain. Yang Anda perlukan ialah bagaimana memompa pikiran Anda agar memiliki keyakinan yang sama dengan orang tersebut. Jadi, sebelum mengatakan orang lain sombong, mungkin kitanya yang rendah diri.

Rendah Hati

Rendah hati berbeda dengan rendah diri. Orang percaya diri justru akan rendah hati. Karena kepercayaan dirinya dia tidak perlu menyebut-nyebut kelebihannya, dia tidak perlu mendapatkan pengakuan orang lain, dan dia tidak khawatir saat orang lain terihat lebih baik. Dia tetap akan berbicara dan bertindak dengan cara rendah hati.

Rendah hati lebih kepada cara kita bersikap terhadap orang lain, bagaimana dia tidak merendahkan orang lain dan tidak ingin terihat lebih dibanding orang lain. Baik secara perkataan mapun tindakan. Dia tidak menonjolkan dirinya. Dia menghargai orang lain. Dia tidak ingin selalu dianggap hebat. Rendah hati justru salah satu ciri percaya diri.

Kesimpulan

Percaya diri dan rendah hati adalah sikap yang positif. Sementara sombong dan rendah diri adalah sikap negatif. Jika ada orang berkata harus rendah diri, ini hanya perbedaan istilah saja. Saya yakin maksud dia adalah rendah hati.

Dari : http://www.motivasi-islami.com

KISAH DUA TUKANG SOL


Mang Udin, begitulah dia dipanggil, seorang penjual jasa perbaikan sepatu yang sering disebut tukang sol. Pagi buta sudah melangkahkan kakinya meninggalkan anak dan istrinya yang berharap, nanti sore hari mang Udin membawa uang untuk membeli nasi dan sedikit lauk pauk. Mang Udin terus menyusuri jalan sambil berteriak menawarkan jasanya. Sampai tengah hari, baru satu orang yang menggunakan jasanya. Itu pun hanya perbaikan kecil.

Perut mulai keroncongan. Hanya air teh bekal dari rumah yang mengganjal perutnya. Mau beli makan, uangnya tidak cukup. Hanya berharap dapat order besar sehingga bisa membawa uang ke rumah. Perutnya sendiri tidak dia hiraukan.

Di tengah keputusasaan, dia berjumpa dengan seorang tukan sol lainnya. Wajahnya cukup berseri. “Pasti, si Abang ini sudah dapat uang banyak nich.” pikir mang Udin. Mereka berpapasan dan saling menyapa. Akhirnya berhenti untuk bercakap-cakap.

“Bagaimana dengan hasil hari ini bang? Sepertinya laris nich?” kata mang Udin memulai percakapan.

“Alhamdulillah. Ada beberapa orang memperbaiki sepatu.” kata tukang sol yang kemudian diketahui namanya Bang Soleh.

“Saya baru satu bang, itu pun cuma benerin jahitan.” kata mang Udin memelas.

“Alhamdulillah, itu harus disyukuri.”

“Mau disyukuri gimana, nggak cukup buat beli beras juga.” kata mang Udin sedikit kesal.

“Justru dengan bersyukur, nikmat kita akan ditambah.” kata bang Soleh sambil tetap tersenyum.

“Emang begitu bang?” tanya mang Udin, yang sebenarnya dia sudah tahu harus banyak bersyukur.

“Insya Allah. Mari kita ke Masjid dulu, sebentar lagi adzan dzuhur.” kata bang Soleh sambil mengangkat pikulannya.

Mang udin sedikit kikuk, karena dia tidak pernah “mampir” ke tempat shalat.

“Ayolah, kita mohon kepada Allah supaya kita diberi rezeki yang barakah.”

Akhirnya, mang Udin mengikuti bang Soleh menuju sebuah masjid terdekat. Bang Soleh begitu hapal tata letak masjid, sepertinya sering ke masjid tersebut.

Setelah shalat, bang Soleh mengajak mang Udin ke warung nasi untuk makan siang. Tentu saja mang Udin bingung, sebab dia tidak punya uang. Bang Soleh mengerti,

“Ayolah, kita makan dulu. Saya yang traktir.”

Akhirnya mang Udin ikut makan di warung Tegal terdekat. Setelah makan, mang Udin berkata,

“Saya tidak enak nich. Nanti uang untuk dapur abang berkurang dipakai traktir saya.”

“Tenang saja, Allah akan menggantinya. Bahkan lebih besar dan barakah.” kata bang Soleh tetap tersenyum.

“Abang yakin?”

“Insya Allah.” jawab bang soleh meyakinkan.

“Kalau begitu, saya mau shalat lagi, bersyukur, dan mau memberi kepada orang lain.” kata mang Udin penuh harap.

“Insya Allah. Allah akan menolong kita.” Kata bang Soleh sambil bersalaman dan mengucapkan salam untuk berpisah.

Keesokan harinya, mereka bertemu di tempat yang sama. Bang Soleh mendahului menyapa.

“Apa kabar mang Udin?”

“Alhamdulillah, baik. Oh ya, saya sudah mengikuti saran Abang, tapi mengapa koq penghasilan saya malah turun? Hari ini, satu pun pekerjaan belum saya dapat.” kata mang Udin setengah menyalahkan.

Bang Soleh hanya tersenyum. Kemudian berkata,

“Masih ada hal yang perlu mang Udin lakukan untuk mendapat rezeki barakah.”

“Oh ya, apa itu?” tanya mang Udin penasaran.

“Tawakal, ikhlas, dan sabar.” kata bang Soleh sambil kemudian mengajak ke Masjid dan mentraktir makan siang lagi.

Keesokan harinya, mereka bertemu lagi, tetapi di tempat yang berbeda. Mang Udin yang berhari-hari ini sepi order berkata setengah menyalahkan lagi,

“Wah, saya makin parah. Kemarin nggak dapat order, sekarang juga belum. Apa saran abang tidak cocok untuk saya?”

“Bukan tidak, cocok. Mungkin keyakinan mang Udin belum kuat atas pertolongan Allah. Coba renungkan, sejauh mana mang Udin yakin bahwa Allah akan menolong kita?” jelas bang Soleh sambil tetap tersenyum.

Mang Udin cukup tersentak mendengar penjelasan tersebut. Dia mengakui bahwa hatinya sedikit ragu. Dia “hanya” coba-coba menjalankan apa yang dikatakan oleh bang Soleh.

“Bagaimana supaya yakin bang?” kata mang Udin sedikit pelan hampir terdengar.

Rupanya, bang Soleh sudah menebak, kemana arah pembicaraan.

“Saya mau bertanya, apakah kita janjian untuk bertemu hari ini, disini?” tanya bang Soleh.

“Tidak.”

“Tapi kenyataanya kita bertemu, bahkan 3 hari berturut. Mang Udin dapat rezeki bisa makan bersama saya. Jika bukan Allah yang mengatur, siapa lagi?” lanjut bang Soleh. Mang Udin terlihat berpikir dalam. Bang Soleh melanjutkan, “Mungkin, sudah banyak petunjuk dari Allah, hanya saja kita jarang atau kurang memperhatikan petunjuk tersebut. Kita tidak menyangka Allah akan menolong kita, karena kita sebenarnya tidak berharap. Kita tidak berharap, karena kita tidak yakin.”

Mang Udin manggut-manggut. Sepertinya mulai paham. Kemudian mulai tersenyum.

“OK dech, saya paham. Selama ini saya akui saya memang ragu. Sekarang saya yakin. Allah sebenarnya sudah membimbing saya, saya sendiri yang tidak melihat dan tidak mensyukurinya. Terima kasih abang.” kata mang Udin, matanya terlihat berkaca-kaca.

“Berterima kasihlah kepada Allah. Sebentar lagi dzuhur, kita ke Masjid yuk. Kita mohon ampun dan bersyukur kepada Allah.”

Mereka pun mengangkat pikulan dan mulai berjalan menuju masjid terdekat sambil diiringi rasa optimist bahwa hidup akan lebih baik.

Dari : http://www.motivasi-islami.com

Menuju Sukses


MENUJU SUKSES

Oe…men! Aku sukses! Dab aku berhasil! Semua ketika mendengar kata “SUKSES” langsung terbersit dibenak sesuatu yang membahagiakan. Kadang jugaada yang  kembali merajut hayal kapan yaa…. terwujud cita-citaku! Tapi juga ada yang malah kembali loyo seakan harapan sudah punah. Uch Cuma seorang aku mana mungkin……? (hik,hik,hik……..menangis dech.) kasian ya…? So pasti bukan anda… hehe. Nah ni dia, yang patut ditiru saat mendengar kata “SUKSES” ia langsung berpikir “AKU JUGA BISA! TIDAK ADA ALASAN BAGIKU HARUS SEKSES”. Kemudiaan memutar otak seribu kali untuk bangkit menjadi sukses.(Emang roda diputer….!)

Orang yang ingin sekses bertanya-tanya dan terus bertanya bagaimana caranya menuju sukses?Orang lain bisa sukses kenapa kita tidak bisa….??!!! orang lain bisa mewujudkan yang menjadi dambaanya kenapa kita tidak bias….?!?

Ops! NIch ada tips yang akan bikin kita jadi SUKSEEEEEEEES……!!!! INSYAALLA!! Yang nulis juga belum sukse-sekses amat lho! Hehe tapi lumayan dhing……!(kategori sombong ya…. Ya maaf dech bukane somse Cuma rasa syukur.hehe…. yak an kalau pandai bersyukur akan tambah lagi nikmatya. o,ya  Tentang usaha pengen sukses hukumnya wajibbbb lho! Yokkita baca bentar

ََQs.Ar-Ra’du : ayat11

Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah[*]. Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan[**] yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

[*]  bagi tiap-tiap manusia ada beberapa malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat Ini ialah malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut malaikat Hafazhah.

[**]  Tuhan tidak akan merobah keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.

Ternyata jadi ingat lagi dech ada malaikat juga yang ada malaikat yang selalu bersama kita ya untuk ngecatet perbuatan kita.(lho koq nyampe malaikat ya?)ehm, bukan ni yang menjadi topiknya.topiknya “barang siapa gak mau merubah dirinya sendiri maka Allah pun gak akan merubahnya tanpa kita berusaha sendiri”tapi tetep kita usaha Allah yang menentukan.

Tipsnya adalah            ;

  1. Harus menentukan target dan tujuan-tujuan dulu sebelum yang lain-lain
  2. Target dan tujuan harus yang baik-baik.(masa cita-cita koq pengen jadi penjahat g daya…)
  3. Bulatkan tekad tanamkan niat dalam-dalam kuatkan motivasi untuk dapat mewujudkan
  4. Optimis! Harus menjadi orang yang selalu berpikir optimis dan selalu ber prasangka baik kepada Allah
  5. Berpikir realistis menjahui panjang angan-angan
  6. Menyusun planning atau rencana yang matang kalo bias detail
  7. Harus bisa mimilah-nilah waktu ( harus pinter menggunakan waktu,yang gak penting-penting banget mending dikensel.)
  8. Dan yang paling penting diawal,ditengah, atau akhir selalu kita kembalikan pada Allah artinya selalu memohon kepadaNya dengan Sunggug-sungguh disertai dengan bener-bener Taqwa.

Kalau sudah sukses kabari aku ya… hehe yang penting jangan lupa bersyukur walaupun belum sukses bener. Tau gak “manjada wajada”nek gak salah artine yang bersungguh-sungguh pasti akn berhasil. Embuhlah… yang jelas Allah maha Tau Maha kuasa untuk merubah segalanya.

InsyaAllah ntar tak tulis lagi tentang sukses-sukses yang lain. Biar kita sama-sama sukses akirnya masuk sukses sama-sama. Ya mudah-mudahan ni ada manfaatnya. Uch dah mau tdur dech

Salaaaaaaaaaaam SSSSSSSSUUUUKKKSSSSSSEEEEEEEEEEEEEES……………..!